Seharian ini aku muterin beberapa TK di Cilongok. Seneng banget rasanya ngliat banyak anak2 yang bersenda gurau dan malu2 saat dimintai foto. Entah mengapa dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku merasakan kedamaian dengan keberadaan anak2 kecil di sekitarku. Walaupun dari luar, aku hanya diam dan tersenyum seolah2 hanya memandang sebelah mata anak2. Namun didalam lubuk hatiku, aku sangat menikmati masa2 seperti ini. Masa2 bersama anak2 kecil. Daridulu aku bercita2 membangun TK dengan banyak cabangnya. Yang berniat kuberi nama TK Erlina. Seperti nama belakangku, Nofa Erlina. Banyak orang salah memahami cita2ku. Mereka berfikir aku ingin menjadi guru TK. Padahal yang aku cita2kan mendirikan beberapa TK bukan mengajar anak2 dengan kata lain menjadi guru TK. Aku gak pintar berkomunikasi dengan orang baru termasuk anak2. Aku gak pandai berbasa-basi atau sekedar bersenda gurau dengan mereka. Jadi bukan jalanku kalau harus menjadi guru TK yang setiap harinya harus sabar menghadapi muridnya yang masih sangat polos. Bukan berarti aku bukan orang sabar dalam menghadapi anak2. Jangankan anak2, sifat dari orang2 yang membenciku atau terlalu mencintaiku pun aku masih bisa sabar. Tujuanku bercita2 mendirikan beberapa TK itu agar aku bisa melihat keceriaan, kepolosan, senda gurau, kelucuan, tangisan manis dari anak2 setiap harinya tanpa aku harus mengenal mereka. Bukan berarti aku sombong, aku hanya sadar aku gak bisa berkomunikasi baik dengan orang baru. Aku tau nantinya aku akan punya anak dengan segala kelucuan & kepolosannya. Namun aku juga sadar kalau anakku akan tumbuh besar dan semakin besar akan semakin melupakan orang tuanya bahkan meninggalkannya pergi. Bukan berarti aku berharap anakku nanti mengacuhkanku. Tapi memang kenyataannya seperti itu. Semakin besar, ia semakin tak sadar dengan keberadaan orang tuanya. Ia akan fokus dengan teman2nya bahkan pacar/idamannya. Dan bahkan semakin besar ia akan memiliki keluarga sendiri dan memiliki kehidupan sendiri dengan tempat tinggal baru. Aku tak akan melihat anakku setiap harinya. Itu juga aku ambil dari diriku sendiri yang aku sadar tidak terlalu menyadari keberadaan orang tuaku bahkan mengacuhkannya. Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya kan? Makanya aku menyadari anakku akan seperti itu nantinya. Mungkin jika nanti anakku memiliki anak dalam artian cucuku, aku akan melihat kepolosan & kelucuannya seperti saat anakku kecil. Tapi apa mungkin setiap harinya aku akan melihatnya? Pastilah hanya sesekali. Makanya aku ingin mendirikan TK. Agar aku bisa melihat & mengamati kelakuan anak2 setiap harinya. Mereka menjadi sumber kedamaianku jika nanti rumah tanggaku dirundung masalah atau sikap anak & cucu yang kurang menyenangkan di hati. Anak2 kecil adalah sumber kedamaian & ketentraman hatiku. Dan jika nanti aku sudah berusia lanjut, aku bisa bersantai melihat kebahagaian mereka tanpa harus termenung sendiri dirumah meratapi usia yang sudah tua.Sepele memang. Seperti lari dari kenyataan pahit kehidupan di masa yang akan datang. Tapi apa salah kalau bercita2 membangun kedamaian untuk diri sendiri? Gak juga kan? So, it's my mind! ;;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar