Sabtu, 21 Februari 2015

Daku mah apa atuh~

Aku tuh apa dimatamu win. Gada artinya sama sekali. Berasa kaya orang asing yang “ngefans” banget sama kamu sampe stalkingin semua akunmu. Bukan sebagai cewe yang nemenin kamu dari nol.
Apasih gunanya ngejalin hubungan tanpa kontak apa-apa? Apa gunanya status pacaran tapi gatau apa-apa tentang pacarnya. Gatau siapa aja temen-temennya, gatau tempat favoritnya, gatau tempat nongkrongnya, gatau kegiatannya, gatau apa-apa pokoknya. Gimana mau tau coba. Kontak aja enggak. Mau ngontak duluan ajaa pikir-pikirnya lamaaaa banget. Giliran berani ngontak palah yang didapet cuma kekecewaan. Ujung-ujungnya cuma di read tok.
Udah tak sabar-sabarin banget loh. Sabaaaaaaaaaar banget. Sampe semua orang yang aku curhatin muak nasehatin aku dan akhirnya nyerah gamau dengerin lagi. Kupikir ini efek bosen jangka pendek karna jarak yang gapernah pisah dari hubungan kita. Iyasih memang efek bosen. Tapi bosen jangka panjang. Panjaaaaang banget sampe akhirnya terbiasa tanpa aku. Terbiasa gada kabar dari aku. Sampai akhirnya keberadaanku gada artinya dimatamu. Bahkan sampe perasaanmu udah gada buat aku. Segampang itukah lupain aku erwin? Dalam posisi “masih” pacaran bukan putus loh. Aku aja putus sama kamu berkali-kali gabisa lupain kamu sehari aja. Apalagi masih pacaran gini. Walaupun keadaan udah gak pantes dibilang masih pacaran.
Berkali-kali aku pengen nyerah sama semua ini. Aku pengen mundur. Tapi yang aku lakuin bukan bener-bener mundur malah semakin susah buat pergi. Yang aku inget itu selalu perjalanan cinta kita yang gak gampang. Udah banyak yang kita lewatin berdua. Udah nglewatin banyak fase perubahan dalam diri kita. Dari masih anak-anak, remaja, sampe dewasa gini. Dari kamu khianatin aku sampe aku khianatin kamu. Udah banyak banget lah pokoknya. Aku merjuangin kamu dan hubungan ini tuh gak semena-mena loh. Aku niat lahir batin. Apa gak keliatan sih? Coba sana cari cewe yang mau berjuang apapun demi kamu. Apa ada yang kaya aku? Gada win. Karna gada yang bisa nerima kamu dari kamu bukan apa-ap gabisa apa-apa sampe jadi sekarang gini.
Cobalah kamu tuh sedikit ngertiin aku hargain aku gitu. Gimana caranya biar rasamu ke aku balik lagi gitu. Gimana caranya biar gak bosen LDR gitu. Aku ya bosen LDR terus koh. Dikira aku nikmatin aja seneng aja apa. Engga win. Tapi aku bisa ngendaliin perasaan pengen deket. Semua itu masih tertolong karna rasaku ke kamu. Yah mungkin memang perasaanmu udah ilang lama. Sejak kamu kenal “pacaran jarak dekat”. Kamu cuma keinget aja sm aku waktu itu makanya minta balikan. Tapi setelah balikan ya cuma sebentar aja senengnya. Abis itu? Udah bosen lagi sama aku. Dibuang lagi akunya. Ya kan?
Aku tau kamu itu udah cape banget sama hubungan ini. Kamu pengen ngakhirin tapi kamu gabisa. Kamu gatau darimana memulai itu. Yang kamu bisa cuma mengabaikan aku. Diemin aku. Paling ya ujung-ujungnya sama kaya dulu. “Selingkuh” lagi. Jujur aja mending aku diselingkuhin tapi Cuma main-main buat hiburan karna aku jauh tapi perasaan masih serius ke aku daripada kek gini. Kamu setia tapi perasaaanmu gatau kemana. Boro-boro mau diseriusin. Keseriusan hubungan kita udah gada kayanya. Ya gimana mau diseriusin kalo kamunya aja gitu kok. Terserah lah sekarang kamu mau ngapain aja aku tak diem aja lah. Tak liat aja mau sampe mana kek gini terus. Cape aku mikirin orang yang gapernah ada ngertinya.

Rabu, 24 Desember 2014

Ternyata selama ini aku salah menduga. Aku kira ia masih mengharapkan masa lalunya. Tapi pada kenyataannya dia menyukai sosok lain. Wanita lain. Wanita baru dalam hidupnya.
Aku tak menyesali keputusanku mengakhiri hubungan ini walaupun hati dan pikiran ini masih dirinya. Karna memang hubungan ini hanya akan menyiksanya. Dirinya yang terpaksa bertahan dalam hubungan yang sudah tak diinginkannya. Hubungan yang dijalani tanpa rasa cinta lagi.
Aku mencintainya tapi jika kebahagiaannya bukan dengan bersamaku, aku bisa apa? Aku tak sejahat itu memaksakan orang yang aku sayangi harus menjadi milikku selamanya. Aku hanya ingin melihatnya bahagia.
Aku bangga, lelaki yang aku cintai sejak kecil sejak masih belum jadi apa-apa saat ini sudah menjadi pria dewasa dengan sejuta pesonanya. Lelaki yang dulu masih belajar untuk bisa bergaya saat ini sudah bisa mengatur penampilannya sendiri. Lelaki yang dulu biasa saja saat ini sudah menjadi lelaki yang tampan. Lelaki yang dulu masih perlu campur tangan keluarga saat ini sudah bisa mandiri mengurus diri sendiri.
...
Doaku selalu menyertaimu, sayang. Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu. Semoga dia bisa menjagamu dengan baik. Semoga dia bisa menuntunmu menjadi pria yang lebih baik lagi. Semoga dia bisa menjadi motivasimu untuk sukses. Semoga dia menjadi wanita yang baik untukmu. Aamiin :)
Dan aku disini akan mencoba untuk merelakanmu. Aku akan belajar untuk benar-benar melupakanmu. Aku akan menghapus semua kenangan kita. Kenangan di masa kecil sampai saat ini. Aku akan belajar untuk menata hati ini agar tak hanya memikirkan dirimu. Baru saat hati ini sudah tertata dengan baik, aku akan mencoba membuka hati ini untuk pria lainnya yang mencintaiku dengan tulus. Aamiin :)
I love you, Muhammad Erwin Shah.. I will try to forget you... Bismillah...

Rabu, 14 Mei 2014

Cinta yang hilang

Baru ku sadari ternyata cintamu belum kembali. Cintamu tlah hilang sejak kau mengenal dan menjalin cinta dengannya. Kini kau kembali padaku dengan hati yang berbeda. Awalnya aku tau kau akan menyakitiku lagi. Namun karna kau perjuangkan aku hingga ku percaya kau kembali dengan tulus dan berjanji tak akan menyakitiku lagi, aku kembali terjebak dengan dirimu. Dengan cinta palsumu. Awalnya aku melihat cintamu tulus padaku. Kau beri aku cinta kasih yang sama seperti dulu sebelum kita berpisah. Kita menjalani hubungan ini dengan sempurna walaupun masih harus dijalani dengan jarak jauh seperti dulu. Dengan keteguhan hati, kepercayaan, kesabaran, dan cinta yang begitu dalam. Namun semuanya berubah. Semuanya berubah sejak kau disibukkan dengan kegiatan perkuliahanmu. Kau jarang memberiku kabar. Kau jarang memberiku ucapan cinta kasih yang dulu setiap hari kau ucapkan padaku. Perlahan kau berubah. Berubah menjadi sosok yang begitu dingin dan tidak memperdulikanku. Saat ku mulai bosan dengan sikapmu yang seolah tak menganggapku lagi, kau berubah menjadi sosok yang baik hati dan sosok yang aku cintai. Kau memohon padaku memberimu kesempatan untuk memperbaiki hubungan ini, untuk membagi waktu padaku lebih banyak dari sebelumnya. Dan bodohnya setelah aku mempercayai semua bualanmu itu, kau malah menjadi sosok yang sangat berbeda dengan yang aku kenal. Kau sama sekali tak memberiku kabar. Setiap hari aku berusaha memberimu kabar dan bertanya mengapa kau tak kunjung membalas pesanku tapi kau acuhkan begitu saja. Sekalinya kau beri aku kabar kau hanya bilang bahwa kau jenuh dengan hubungan ini yang gini-gini aja daridulu gak ada perkembangan. Saat kau kembali sudah tak jenuh denganku lagi, kau tetap menjadi sosok yang tak menginginkanku. Kau jarang memberiku kabar. Dan saat ku memutuskan untuk menemuimu agar ku tau apa sebab dari berubahnya dirimu, aku menemukan bermacam fakta tentang dirimu yang sekarang. Kini kau menjadi sosok yang jauh lebih dewasa dan sudah tak pantas memiliki seorang pacar yang kekanak-kanakan sepertiku. Kau memiliki social media baru yang kau tutupi dariku. Kau lebih senang saat bersama teman-temanmu daripada menemaniku yang jauh-jauh menemuimu. Kau menghapus semua memori kita berdua di hapemu. Kau menghapus fotoku dan foto kita berdua. Kau biarkan boneka pemberianku berdebu tak terurus. Kau memilih bersama teman-temanmu disaat aku sedang sakit. Kau tak menghibur dan menenangkanku disaat ku sedang menangis. Ini bukan sosokmu yang aku cintai. Aku merindukanmu yang dulu. Yang masih memperhatikanku. Dan mengapa saat ku buka social media barumu, kau mengikuti mantanmu yang dulu mengganggu hubungan kita sedangkan kau sama sekali tak memberitahuku jika kau punya akun baru. Aku sadar, dia jauh lebih dewasa dariku. Usianya sepantaran denganmu. Saat berpacaran denganmu, dia selalu ada buatmu dan selalu bisa bertemu kapanpun kamu mau. Sedangkan denganku? Aku jauh. Dan aku bersifat kekanak-kanakan. Tapi mengapa kau memilih memperjuangkan aku dan menolak kembali dengannya saat aku sudah tak menginginkanmu lagi? Yang membuat kini ku mencintaimu lagi seperti dulu. Mencintai dengan sepenuh hati. Betapa bodohnya aku. Dan walau ku tau tentang semua ini, aku tak berusaha untuk melupakan dan pergi darimu. Aku hanya meratapi nasib cinta kita saat ini. Dan tetap disini berharap sosok yang kucintai dulu bisa kembali disini.

Senin, 12 Mei 2014

Lelah dengan semuanya


Muhammad Erwin Shah seorang pria yang sangat aku cintai. Aku mengenalnya sejak kelas 3 SD. Dan sejak itu pula aku menyukainya. Erwin pun menyukaiku tapi entah sejak kapan rasa suka itu muncul di dalam dirinya untukku. Erwin mengatakan suka padaku lewat orang lain sejak kelas 4 SD namun dia baru menyatakan kepadaku saat aku menduduki kelas 6 SD dan Erwin berada di kelas 2 SMP melalui secarik kertas, surat cinta pertamaku yang aku terima saat tahun baru 2008. Awalnya memang semua orang memandang sebelah mata hubungan kita karna usia kita yang belum pantas untuk menjalin suatu hubungan. Mereka selalu bilang rasa suka diantara kita hanya cinta monyet. Tapi kini mereka berubah pikiran. Kini mereka salut dengan hubungan ini yang masih berjalan sampai sekarang. Andai gak ada yang namanya putus nyambung, hubungan kita udah berjalan selama 6,5 tahun. Tapi tetap saja, gak ada suatu hubungan tanpa masalah. Dan masalah-masalah itu yang membuat hubungan ini beberapa kali kandas. Entah mengapa walaupun sudah sangat lama hubungan kita berakhir, akhirnya kita bisa bersatu lagi seperti sekarang. Dan saat ini hubungan kita sudah berjalan selama 55 bulan atau 4,5 tahun. Sudah banyak hal yang kita lalui bersama baik suka maupun duka. Banyak pula pengorbanan yang dikerahkan untuk mempertahankan hubungan kita. Bahkan sudah banyak pengkhinatan diantara kita karna kejenuhan diantara kita yang terlalu lama menjalani hubungan jarak jauh seperti ini. Semakin kita dewasa, semakin terlihat jelas banyak ketidakcocokan diantara kita.Namun semua itu tidak membuat rasa cintaku berkurang sedikitpun. Aku masih sangat setia dengan perasaan ini. Aku masih sangat bangga memilikinya. Dan aku masih sangat mengingat semua kenangan bersamanya sejak kita masih kecil sampai sebesar ini. Kenangan sekecil apapun itu sangat berarti buatku. Walau ku tau dia sudah tak mengingat semua itu. Dia mengajarkanku banyak hal. Mengajarkanku apa itu cinta, perbedaan antara sayang dan cinta, sakit hati, berkorban dan dikorbankan, menanti dan dinanti, kesabaran, pengkhianatan, dan menjaga hati ini selama bertahun-tahun. Aku tak tau, rasa ini bertahan dan tak pernah hilang karna memang cinta sejati atau hanya karna terbiasa sejak kecil. Awalnya memang aku yakin ini tentang cinta sejati. Tapi setelah aku melihat sikapnya yang semakin kesini semakin terlihat tidak menginginkanku, aku berharap ini hanya faktor terbiasa bukan cinta sejati. Aku sudah melakukan banyak hal untuk meyakinkan dia bahwa cinta ini tulus dan mengharapkan balasan yang sama tulusnya. Namun aku mulai lelah dengan semuanya. Aku lelah memperjuangkan hubungan ini sendiri. Aku lelah mempertahankan hati ini sendiri. Aku lelah menunggu dan merindukannya tanpa dia yang merindukanku. Aku lelah berusaha menjadi apa yang dia mau agar rasa cintanya padaku tetap bertahan. Aku lelah menahan luka dan sakit ini sendiri tanpa ia pahami itu. Alasannya klasik. Karna jarak yang memisahkan kita. Karna waktu yang membuat kita lama tak berjumpa. Dan hal itu yang membuat pertemuan kita bukan menjadi pertemuan berarti karna lama tak jumpa tapi menjadi pertemuan yang sangat canggung seperti baru saling mengenal. Hal yang dulu bisa kita lakukan dengan senang hati menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Bahkan tertawa lepas pun aku tak mampu. Aku masih sangat nyaman berada didekatnya. Tapi aku tak merasakan dirinya nyaman berada didekatku. Apa ini artinya dia sudah tak mencintaiku? Dia hanya bertahan karna terpaksa atau karna tak tega denganku dan dengan cinta yang aku miliki untuknya atau karna membalas semua pengorbananku untuknya. Aku tak tau aku punya salah apa yang membuatnya selalu menyakitiku. Apa dengan menyakitiku membuatnya bahagia? Kalau memang begitu, aku rela dia selalu menyakitiku yang penting dia bahagia. Aku ingin dia bahagia. Tapi aku tak mengharapkan apa-apa darinya selain cinta kasih yang sama darinya untukku seperti cinta kasih yang aku punya untuknya. Aku ingin hubungan ini berakhir menjadi seperti apa yang sudah diimpikan aku dan Erwin. Walaupun aku tau dia mungkin sudah melupakan semua impian itu.

Kamis, 25 Juli 2013

Ramadhan Perdana

Bulan ramadhan sudah hampir habis. Aku baru akan menulis mengenai ini. Yah... ramadhan kali ini adalah ramadhan perdana bagiku. Bukan berarti aku baru pertama kali berpuasa. Namun, setelah sekian lamanya melewati ramadhan, baru kali ini aku berstatus beda. Bukan berarti aku sudah menikah juga hahaha. Aku masih lajang kok ;;) tapi aku memiliki seorang pacar. Ya! Hanya seorang wkwkwk. Seseorang yang selalu menemaniku setiap harinya, setiap aku membutuhkannya, yang selalu bisa membuatku tertawa lepas dan melakukan sesuatunya sesuai hati tanpa memikirkan gengsi dan jaim. Aku sudah bersamanya sejak akhir taun kemarin. Itu berarti, sudah setengah taun lebih dan ramadhan taun kemarin aku belum bersamanya. Aku bukan akan mengingat masa lalu & bernostalgia ria. Aku hanya merasa... berbeda. Sudah sekian kalinya aku menghabiskan ramadhan dengannya sejak kecil. Entah selalu ada disampingku atau sekedar SMS dan status bersamanya. Sejak aku menginjakkan kaki di kota bercahaya, kota Cilacap. Saat aku memasuki kelas 4 sd sampai aku kelas XI ini. Waktu kecil, aku bersama teman2 termasuk dia melakukan kegiatan rutin setiap ramadhan. Setelah saur, kita sama2 shalat subuh di mushola tercinta, Mushola Al-Falaah. Setelah shalat subuh, kami melakukan jalan2 pagi ke Alun2 Cilacap bahkan terkadang ke pantai Teluk Penyu yang dipikir2 ternyata jauh juga jika harus ditempuh dengan berjalan kaki. Selama perjalanan, para lelaki selalu iseng menyalakan mercon dana para perempuan menjerit histeris. Sesampainya d Alun2, kita menyalakan kembang api bersama dan bersenda gurau. Jika kami ke pantai Teluk Penyu, kita akan menikmati deburan ombak dengan berlari2 dan menikmati indahnya pantai. Sepulang dari jalan2, biasanya kita beristirahat sebentar didepan mushola atau mampir membeli galundeng. Sorenya, kami bersama2 mengaji di mushola "lagilagi" Al-Falaah. Di tengah2 mengaji, kita biasa bersenda gurau saling mengejek. Kebiasaan seperti hari biasa shalat maghrib bersama di Mushola Al-Falaah tidak berlaku saat Ramadhan. Namun, kita ganti dengan shalat Isya berlanjut teraweh. Kita shalat bersama di Mushola Al-Falaah. Biasanya kita akan datang lebih awal bahkan sebelum tikar diluar tertata. Kita biasanya akan bermain2 seperti biasa terlebih dahulu. Saat kultum, kita berkumpul di Jalan dan bermain2 biasa atau bahkan memainkan mercon seperti saat pagi hari. Selesai teraweh, kita saling bersalaman dan melanjutkan dengan tadarus sampai pukul 10 malam. Dan setelah aku pindah ke Purwokerto lagi, kita menjalani hubungan ini LDR. Tapi tidak ada bedanya kok. Kalau libur, aku akan langsung pergi ke Cilacap dan menikmati liburan bersamamu di Cilacap. Kalau tidak, setiap bangun, aku atau kamu yang bangun duluan akan menelpon membangunkan saur atau sekedar mengucapkan selamat saur.  Setelah buka, kita juga akan saling mengucapkan ucapan berbuka puasa. Saat kultum teraweh, kamu akan menelponku karna biasanya kita bermain2 jika dekat. Dan sekarang, semuanya sudah berbeda. Aku menjalani hari2ku dengan kehidupanku sendiri bersama pacarku dan kamu juga menjalani hari2mu sendiri dengan teman2mu. Segalanya telah berubah dan telah berakhir. Semoga kita bisa saling melupakan dan saling mengikhlaskan satu sama lain. Dan kenangan masa kecil itu.. akan selalu terkenang selamanya. Terimakasih sudah mengisi ramadhanku sebelum ini :)

Tim Recomended

Masa2 magang...
Rasanya sering sekali aku merindukan masa2 ini. Bukan masa2 dimana dikejar deadline atau apapun yang berhubungan dengan sekolah *eh. Tapi aku merindukan masa2 bersama sahabat2ku yang baru kukenal semasa magang. Yang sekarang sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri.Mas Eka seperti kakakku,
Dimas seperti adikku, Sella seperti kembaranku, dan Leo seperti cerminan diriku. Walaupun aku baru mengenal mereka awal tahun ini. Namun kebersamaan yang terjalin selama magang membuatku merindukan mereka setiap saat dan menyayangi mereka begitu dalam layaknya keluarga sendiri. Banyak masalah yang kita hadapi bersama. Mulai dari masalah cinlok Sella & Mas Eka yang berakhir pertengkaran karna Sella memendam perasaan dengan teman magang lain dan begitu pula dengan Mas Eka, Dimas yang mendekati anak magang dari Cilacap yang juga disukai oleh teman sesekolahku, Leo yang memiliki masalah & rahasia sebegitu pentingnya tanpa kita sadari, dan aku sendiri yang dijauhi dan dianggap negatif oleh teman sesekolahku. Serta masalah kita bersama sebagai satu tim, Tim recomended, yang banyak dicemooh & dipandang jelek oleh atasan maupun teman magang lainnya. Namun dari segala masalah, kita bisa menghadapi bersama dan dengan santainya hampir setiap malam minggu kita bermain bersama menyegarkan pikiran. Kita ini termasuk anak magang paling bandel dari yang lainnya hahaha. Setiap harinya kita selalu bersama. Bahkan kita memiliki markas. yaitu Studio Presenter yang panas karna tanpa udara wkwk. Malah aku sering dimarahi oleh Eyang Kakung karna sering dipergoki satu2nya perempuan di studio ini. Padahal sebenarya ada Sella yang selalu saja pergi sebelum Eyang lewat. Beruntung sekali dia -_- Bahkan pernah sekali aku dikunci didalam studio presenter bersama Mas Eka, Leo, Dimas, Azzam, Umam, dan Cundrik teman magang cowo lainnya karna satu2nya perempuan hahaha. Benar2 pengalaman menggelikan & memalukan sebenarnya. Aku pun selalu dibantu mereka disaat kesulitan. Saat waktu magangku disana akan berakhir, aku melihat sifat Mas Eka & Dimas yang berbeda. Mereka jadi
kasar & sering bolos. Aku sedih dengan keadaan seperti itu. Sering aku menahan air mataku dengan keadaan ini. Sampai saatnya tiba aku akan pulang Purwokerto, Mas Eka menangis dan meminta maaf secara pribadi padaku, terharu memang. Lalu saat berkumpul berlima, ingin rasanya aku memeluk mereka berlima namun tak mampu hingga ku hanya bisa menangis di depan mereka. Berat rasanya meninggalkan mereka yang sudah banyak membantuku. Kupeluk erat merek sebelum ku pergi. Dan saat bis menjemputku, mereka semua tak ada disampingku. Mereka semua pergi sebelum aku pergi :( Di perjalanan, aku masih menangis karna mereka mengirimiku SMS mengucapkan selamat tinggal. Sedih rasanya. Namun ternyata keesokan harinya, mereka malah berkunjung ke Purwokerto walaupun tanpa Sella. Tau gitu gausah nangis2an segala -_- Sampai sekarang, kita masih saling kontak. Bahkan saling surhat. Kalau ada yang main ke Purwokerto, mereka selalu mampir menemuiku. Dan jika aku berkunjung ke Jogja, kita pasti berkumpul bersama kembali berlima. Menyenangkan sekali bisa kenal dengan mereka. Walaupun banyak rahasia diantara diri kita yang diungkapkan satu sama lain. Aku sayang mereka. Dan akan selalu sayang mereka. Bagaimanapun keadaan mereka dan sikap mereka terhadapku. Love you my best friend!

My Beloved Friends "de'yangs"


de'yangs...
itulah sebutan buat kita berlima. Aku,Ana,Yuyun,Erna & Elsa. Alay memang namanya. Tapi gak akan kita ganti namanya karna itu udah dibuat sejak awal kita terbentuk. Aku sendiri yang menamai itu dan menyatukan kita berlima ;) de'yangs itu nama yang aku asal ceplos. Karna dulu jaman2nya alay jaman SMP kita punya panggilan khusus. Aku dengan Mahyangs, Ana dengan Yungyangs, Yuyun dengan Makyangs, Elsa dengan Tehyangs, dan Erna dengan Biyangs. Karna serba "yangs", maka aku namain de'yangs hehe.
Ternyata tanpa sadar, nama de'yangs juga singkatan dari nama kita. D sebagai Diki yang notabene anggota de'yangs tapi jarang kumpul, E sebagai Elsa & Erna, Y sebagai Yuyun, A sebagai Ana, dan N sebagai Nofa & Niko. Niko juga anggota de'yangs yang jarang kumpul tapi tetep menganggap dirinya anggota de'yangs. Kalo G sama S ? Kita gatau karna memang gasengaja aja sesuai nama hehehe. Kalo kita lagi kumpul, tiap orang lain tanya kita akan reflek jawab "lagi kumpul sama de'yangs". Secara tidak sengaja nama de'yangs sudah terkenal seantero jagad raya *lebay dikit*. Walaupun kita melanjutkan di sekolah yang berbeda, namun kita masih sering kontak. Entah itu sekedar SMS, Mention, atau apalah itu. Dan setiap seminggu sekali *biasanya
malming* kita akan kumpul dirumahku atau jalan2 keluar. Kalo gak ketemu, waaah pasti akan tumbuh rasa kangen walau gak ketemu cuma 2 minggu hehe. Kita ini berbeda2 sifat & pergaulan malah. Tapi kita selalu bisa saling melengkapi dan awet sampe sekarang ;;) de'yangs adalah sahabat terbaikku sejak SMP. Mereka takkan tergantikan walaupun banyak masalah menghadang. yaah dimana2 pasti ada aja masalah dong. Pinter2nya kita bisa melewati itu aja. Dan terbukti de'yangs selalu bisa melewati itu ;;) Love you forever de'yangs my beloved friend! mumumu {}